post-image

SMAGI SEKOLAH RAMAH SOSIAL

SMAN 1 Giri Taruna Bangsa telah berkomitmen mengikrarkan dirinya sebagai sekolah ramah sosial. Oleh karenanya berbagai kegiatan gotong-royong untuk membantu sesama warga sekolah terus-menerus dijalankan. 

Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain adalah program SAS (Siswa Asuh Sebaya). Di dalam kegiatan SAS, siswa yang berasal dari keluarga mampu membayar iuran sukarela tanpa paksaan, setiap bulan untuk dihimpun oleh bendahara SAS. Meskipun jumlahnya naik turun, namun kegiatan tersebut terus berjalan hingga kini.

Adapun peruntukan dana tersebut antara lain adalah membelikan sepatu, tas, maupun atribut lain bagi siswa yang benar-benar tidak mampu membelinya, membantu membelikan alat-alat tulis , membayar kegiatan sekolah yang tidak tercover dana dari pemerintah, membelikan alat transportasi, membayar uang kos siswa tidak mampu, dan masih banyak lagi.

Selain SAS, sekolah juga menjalakan program BAZNAS. Jika SAS yang iuran adalah siswa, maka BAZNAS yang iuran adalah bapak ibu guru dan karyawan yang ASN. Adapun peruntukkan dana BAZNAS ini, sebagian disetorkan ke Jawa Timur melalui Cabang Dinas Pendidikan wilayah Kabupaten Banyuwangi guna dikelola di tingkat provinsi. Sedangkan yang sebagian dikelola sendiri oleh sekolah untuk digabungkan dengan dana SAS.

Selain SAS dan BAZNAS, bahkan sekolah berupaya menghubungkan siswa tidak mampu dengan keluarga yang berlebih sehingga ada keluarga tertentu yang mengambil anak asuh dari teman anaknya di sekolah.

Program berikutnya sebagai sekolah ramah sosial, SMAN 1 Giri juga meringankan bahkan membebaskan biaya Peran Serta Masyarakat (PSM) bagi siswa-siswi dari keluarga yang tidak mampu yang mengajukan berkas permohonan ke sekolah. Adapun berkas tersebut berisi surat permohonan yang dilampiri Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), fotokopi KK. Jika ada dilengkapi KIP, PKH, maupun KIS. Cercatat bahwa hampir setiap angkatan, kisaran 65-75 siswa yang terbantu melalui program ini. Ini artinya 20% -23% dalam setiap angkatan yang menerima bantuan keringanan maupun pembebasan PSM.

Program yang terakhir, yang sangat fenomenal menunjukkan semangat gotong-royong seluruh warga sekolah, baik itu siswa, guru dan karyawan, wali murid, bahkan alumni adalah Gerakan Umroh Siswa (GUS). Dalam kegiatan ini, siswa penghapal Quran dengan jumlah ayat terbanyak diberangkatkan Umroh dengan dana iuran sukarela dari siswa, guru, maupun karyawan yang digalang setiap Jumat. Lalu wali murid pun diajak berpartisipasi ketika ada rapat wali murid. dan alumni juga turut berpartisipasi ketika meminta legalisir dari sekolah. Program GUS ini telah berhasil memberangkatkan 3 siswa untuk Umroh. Semoga tahun ini bisa terlaksana kembali.