post-image

selamat datang siswa baru di sekolah penuh prestasi

Sesuai Permendikbud Nomor 18 tahun 2016, masa pengenalan siswa baru berubah dari Masa Orientasi Siswa menjadi Masa Pengenalan Siswa Baru (MPLS). Kegiatan tersebut berisi tentang pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru. Tidak boleh ada perploncoan, bullying, ataupun kegiatan lain yang merugikan peserta didik baru.

Berdasarkan rambu-rambu dari Permendikbud tersebut, serta dikuatkan edaran resmi dari gubernur Jawa Timur, maka SMAN 1 Giri Taruna Bangsa berupaya menyajikan kegiatan MPLS semenarik mungkin. Sejalan dengan sekolah tersebut yang akan mengimplementasikan kurikulum Merdeka jenis Merdeka Berbagi pada fase E (kelas X), maka MPLS dikemas menyenangkan dan penuh manfaat mengarah pada tujuan agar siswa memiliki profil sebagai Pelajar Pancasila.

Hari pertama, Senin kelas X1 dan X2 didampingi wali kelasnya untuk upacara pembukaan di SMKN 1 Glagah dengan pembina upacara ibu Bupati Banyuwangi. Sedangkan siswa X3, X4, X5, X6, X7, X8 dan X9 mengikuti upacara pembukaan dengan pembina upacara bapak DANLANAL Banyuwangi, Letkol Laut (P) Ansori, M.H,M.Tr. Bahkan beliau juga berkenan memberikan materi wawasan kebangsaan terutama tentang literasi budaya. Selanjutnya para siswa mendapatkan materi pengenalan lingkungan sekolah, mitigasi bencana, pengenalan kurikulum merdeka, stake holder, dan kegiatan kesiswaan.

Hari kedua, ada kejutan lagi karena ada materi tentang narkoba bersama bp Muhtar Syafaat, S.H dari Polresta Banyuwangi yang disusul dengan materi dari bapak ibu guru Sedangkan yang special di hari ketiga adalah materi yang penuh keceriaan dari Koordinator Bimbingan konseling ibu Dra Siti Aisyah tentang merencanakan masa depan, dilanjutkan bp Mustamar Polresta Banyuwangi dan dari Bp Ketua Kesbangpol Banyuwangi Muh Lutfi, S.Sos, M.Sos tentang bahaya penyimpangan LGBT. Sesi terakhir dari dinas kesehatan yang diwakili oleh dua orang nakes dari Puskesmas Mojopanggung yang berbagi pentingnya menjaga nutrisi tubuh remaja. Acara terakhir tersebut didahului dengan membagikan tablet penambah darah ke kelas-kelas.

Hari keempat, setelah kehadiran Letnan laut M. Hakim yang memberikan materi terkait wawasan kelautan, ada yang super special karena hadirnya bapak DANDIM 0825 Banyuwangi, Bp. Letnan Kolonel Kav. Eko Julianto Ramadan, M.Tr (Han) yang memberikan materi terkait wawasan kebangsaan dan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Beliau sempat mengapresiasi salah satu siswa SMAGI yang membuat video tentang persatuan dan menjadi juara 1 dalam lomba yang diadakan oleh KODIM. Pada kesempatan tersebut, kepala SMAN 1 Giri Taruna Bangsa, Bp H. Mujib, S.Pd, M.M dan DANDIM 0825 sekaligus menandatangi MOU antara SMAN 1 Giri Taruna Bangsa dan KODIM 0825 terkait pengadaan kegiatan kesamaptaan untuk para siswa SMAN 1 Giri Taruna Bangsa. Disematkan juga jas kebanggaan SMAN 1 Giri Taruna Bangsa oleh DANDIM 0825.

Sejalan dengan kurikulum Merdeka, pada hari kelima pagi hari, dilaksanakan tes diagnostik awal dan pre test matrikulasi untuk para peserta didik baru. Tes diagnostic awal bertujuan untuk mengetahui bakat, minat, gaya belajar, dan potensi-potensi terpendam yang dimiliki oleh peserta didik. Berdasarkan hasil tes diagnostic awal ini, sekolah bisa dengan mudah menentukan pembagian kelas bagi siswa baru. Sedangkan pre test matrikulasi bertujuan untuk mengetahui kemampuan akademis awal siswa terhadap materi prasyarat yang dibutuhkan untuk mempelajari materi berikutnya di jenjang SMA. Tujuan pemberian pre test matrikulasi adalah untuk mempermudah pembagian kelas matrikulasi.

Sore harinya, para siswa baru bersenang-senang dengan melihat tampilan 20 ekskul di panggung ekspresi. Selain menghargai minat bakat dan diferensiasi siswa,tampilan 20 ekskul tersebut mengajak anak-anak untuk menghayati dimensi Kebinekaan Global. Dilanjutkan dengan malam hari melakukan berbagai tampilan seni di depan api unggun karena ada kegiatan Penerimaan Tamu Ambalan. Dengan kreasi tampilan yang mereka tunjukkan, diharpkan para siswa dapat mengembangkan dimensi Kreatif. Para siswa menginap di sekolah akan tetapi acara dikemas santai agar mereka merasa enjoy dan lebih mengenal lingkungan sekolahnya. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan para siswa menghayati dua dimensi sekaligus yaitu Kemandirian dan Gotong-royong.

Keesokan harinya, kira-kira jam 03.00 dini hari, anak-anak sudah mulai dibangunkan untuk beribadah malam. Sholat tahajud di mushola bagi siswa muslim dan di aula untuk siswa muslimah. Sedangkan siswa non muslim berdoa bersama di Graha SMAGI bersama pembina kerohaniannya. Dengan kegiatan tersebut diharapkan bisa tertanam dimensi Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia.

Pagi hari menjelang subuh, para siswa baru mengumpulkan uang untuk sedekah subuh yang selanjutnya dimasukkan dalam pembukuan GUS (Gerakan Umroh Siswa). Gerakan Umroh Siswa adalah kegiatan memberangkatkan umroh siswa yang paling banyak hafal quran dengan menggunakan dana dari sodaqoh siswa, guru, alumni , orang tua murid dan masyarakat. Pagi itu terkumpul Rp. 758.000, sodaqoh para siswa baru. Dari situ diharapkan muncul dimensi beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, dan Gotong-Royong pada karakter siswa.

Acara dilanjutkan senam kreasi dan sarapan pagi, outbond dan ditutup dengan upacara penutupan. Nampak para siswa dan orang tua murid sangat puas dengan acara MPLS di SMAN 1 Giri Taruna Bangsa. Salah satu orang tua murid mengatakan sangat bangga anaknya bisa sekolah di SMAGI karena sekolah tersebut penuh prestasi dan baru MPLS saja sudah bisa menghadirkan pemateri orang-orang hebat dari luar sekolah. Selain itu, guru-gurunya kreatif dalam mengemas acara, sehingga anak-anak tidak bosan ketika mengikuti MPLS.