kolaborasi sma negeri 1 giri dan sma negeri 1 glagah dalam mewujudkan pembelajaran berdiferensiasi
Sebagai seorang pengajar yang harus mendidik dan melayani para siswa dengan beragam gaya belajar, tentunya harus mempunyai kompetensi yang cukup agar para siswa merasa terlayani bakat dan minatnya masing-masing. Gaya belajar yang dimaksud terdiri antara lain visual, auditory, linguistic, kinestetik, interpersonal, dan intrapersonal. Beberapa gaya belajar yang sangat berbeda ini mau tidak mau membuat pengajar harus beradaptasi terhadap kodrat masing-masing siswa. SMA Negeri 1 Giri Taruna Bangsa yang sangat memperhatikan terhadap perubahan era dalam pendidikan ini menekankan kepada seluruh pengajar untuk memberikan pembelajaran sebaik mungkin. Penguatan dan pemantapan kepada para pengajar terus dilakukan, baik dalam kegiatan workshop dan training. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), modul pembelajaran, serta media pembelajaran untuk membuat kegiatan belajar mengajar di kelas tidak monoton.
Kesempatan untuk memperkuat kompetensi pengajar dilaksanakan pada akhir pekan kemarin. Tepatnya pada hari Sabtu-Minggu (13-14/10). Bertempat di Kokoon Hotel, workshop yang dikemas dalam judul In House Training Pengembangan Pembelajaran Berdiferensiasi Dalam Mewujudkan Merdeka Belajar. Kesempatan kali ini juga turut berkolaborasi dengan SMA Negeri 1 Glagah yang mempunyai satu visi untuk membuat pembelajaran yang lebih menarik. Turut hadir sebagai undangan dan narasumber Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Banyuwangi yang memaparkan tentang merdeka belajar dan kiat-kiat untuk melaksanakan pembelajaran yang berdiferensiasi. Koordinator Pengawas Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Banyuwangi juga hadir sebagai narasumber untuk memberikan materi tentang filosofi Ki Hajar Dewantara. smagi; banyuwangi; sman1giri; giri; adiwiyatamandiri; sks; tarunabangsa;
Komentar