post-image

peringatan hari guru nasional yang diiringi dengan tangis haru kebanggaan

- Terpujilah Wahai engkau ibu bapak guru, namamu akan selalu hidup dalam sanubariku, semua baktimu akan kuukir didalam hatiku - Siapa yang tidak tahu tiga baris kalimat diatas. Tiga baris kalimat tersebut merupakan lirik lagu karangan Sartono yang berjudul Hymne Guru Lagu yang sarat makna tersebut sering dinyanyikan oleh pelajar Indonesia dari SD hingga SMA saat memperingati Hari Guru Nasional ataupun pada kesempatan tertentu. Ungkapan rasa terimakasih, cinta dan sayang dari seorang murid kepada gurunya yang telah mengajar dengan penuh kesabaran dan ketelatenan adalah salah satu makna dari lagu tersebut. Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 November yang juga sekaligus menjadi Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang pada tahun ini sudah berumur 74 tahun, diperingati dengan penuh suka cita dari pusat hingga daerah. Upacara peringatan juga dilaksanakan di sekolah-sekolah, tak luput juga SMA Negeri 1 Giri. Jika pada hari-hari biasa petugas upacara merupakan siswa-siswi SMA Negeri 1 Giri, kali ini pada upacara peringatan Hari Guru Nasional, bapak/ibu guru yang menjadi petugas, sementara pembina upacara tetap Kepala SMA Negeri 1 Giri. Upacara peringatan yang juga media penyampaian pidato dari Mendikbud ini berlangsung lancar dan khidmat tanpa ada aral melintang
Di akhir upacara, para bapak/ibu guru mendapat kejutan dari seluruh siswa berupa pemberian hadiah sebagai tanda terimakasih sudah mengajar dengan penuh kesabaran dan tanggung jawab. Tangis haru pecah diantara para siswa-siswi dan bapak/ibu guru. Ada yang memberikan hadiah secara berkelompok kepada wali kelas masing-masing, ada yang memberikan secara pribadi. Di akhir acara, siswa-siswi ber-swafoto bersama dengan para bapak/ibu guru untuk mengabadikan momen yang sangat berharga ini. Peringatan Hari Guru Nasional 2019 yang kali ini bertajuk Guru Penggerak Indonesia Maju diharapkan menjadi momentum perubahan Pendidikan di Indonesia ke aranh yang lebih baik dan perubahan nasib bapak/ibu guru yang sampai saat ini bisa dikatakan jauh dari kata sejahtera.