pameran pendidikan jendela wangi 2018
Pemkab Banyuwangi kini tengah merampungkan pengembangan sistem aplikasi pendidikan yang diberi nama Jendela Wangi (Jelajah Edukasi di Laman Pendidikan Banyuwangi). Aplikasi itu diperkenalkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam Upacara Pendidikan Nasional di Taman Blambangan Banyuwangi, Rabu (2/5).
”Aplikasi ini berisi semua inovasi pendidikan yang dijalankan semua stakeholder pendidikan yang ada di Banyuwangi. Aplikasi ini sebagai gerbang bagi masyarakat yang ingin melihat berbagai inovasi pendidikan Banyuwangi sekaligus memantik kolaborasi publik agar terlibat dalam program pendidikan yang kita jalankan,” kata Anas.
Berbagai inovasi ditampilkan di aplikasi pada bagian”Anjungan Inovasi” yang memuat sejumlah program, seperti Garda Ampuh (Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah), SAS (Siswa Asuh Sebaya), Beasiswa Banyuwangi Cerdas, pemberian uang saku tiap hari ke pelajar kurang mampu.
Anas menambahkan, dalam aplikasi ini, bisa dilihat seputar program inovatif berikut lokasi best practice di mana program itu dilaksanakan. Misalnya, bila ingin melihat praktik program SAS terbaik, diarahkan menuju beberapa sekolah. Program SAS sendiri adalah salah satu inovasi Banyuwangi yang masuk dalam jajaran program unggulan Penghargaan MDGs (Millenium Development Goals/Tujuan Pembangunan Milenium). Dikelola sendiri oleh pelajar, program ini tiap tahunnya mengumpulkan dana ratusan juta hingga miliaran rupiah untuk didistribusikan ke pelajar kurang mampu.
”Jadi aplikasi ini langsung akan mengarahkan orang ke lokasi best practice masing-masing program. Tidak perlu ribet harus kirim surat ke sana kemari, yang ingin mengecek, silakan langsung menuju lokasi. Semua lokasi yang kami tampilkan adalah pelaksana program terbaik inovasi kami," kata Anas.
Dari sana, sambung Anas, Pemkab Banyuwangi ingin memantik semangat berkolaborasi dan berpartisipasi dari semua pihak untuk ikut bekerja menjalankan program tersebut. Misalnya, ada warga yang tertarik membantu program pengentasan anak putus sekolah, bisa langsung bergabung.
”Kolaborasi harus dibangun, semua pihak bisa ikut bantu dunia pendidikan,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Sulihtiyono menambahkan, lewat aplikasi itu pula, para pelaku pendidikan bisa saling berbagi pengalaman pengelolaan pendidikan. Misalnya, bisa melihat best practice tata kelola dana BOS di SDN Penganjuran 4 Banyuwangi yang ditampilkan seluruhnya di aplikasi.
Bisa juga melihat praktik SKS (Sistem Kredit Semester) di SMAN 1 Giri, dan sekolah yang sukses mengintegrasikan seni budaya dalam pembelajaran.
”Di aplikasi kita juga bisa melihat pengelolaan lingkungan hijau di SMKN 1 Banyuwangi, kantin kejujuran di SMPN 2 Banyuwangi. Dan sebagainya. Jadi bisa langsung lihat, modifikasi, dan aplikasikan sesuai kebutuhan di tempatnya masing-masing. Ini wujud kolaborasi antarpelaku pendidikan Banyuwangi,” papar Sulihtiyono.
https://www.merdeka.com/peristiwa/bangun-semangat-kolaborasi-banyuwangi-kembangkan-aplikasi-inovasi-pendidikan.html
https://www.banyuwangikab.go.id/berita-daerah/bangun-semangat-kolaborasi-banyuwangi-kembangkan-aplikasi-inovasi-pendidikan.html
Komentar